Untuk mengetahui apakah itu neurodevelopmental disorder tinjauan terapi pasca stroke dengan bobath concept, Himpunan Mahasiswa Fisioterapi (HIMAFI) menggelar Seminar Nasional bertema “Neurodevelopmental Disorder Treatment With Bobath Concept”, di Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY), Jumat (4/12).

Menurut Ketua Ikatan Fisioterapi Indonesia ( IFI) DIY, Margiono, mengatakan bahwa perkembangan tuntutan masyarakat mengharuskan paratenaga kesehatan khususnya fisioterapi untuk meningkatkan kemampuannya, baik melalui pelatihan, seminar dan sebagainya. Apalgi di era perdagangan bebas ini, bila tidak meningkatkan kompetensi bisa jadi akan menjadi asisten di negara sendiri. ‘’Hal ini jangan sampai terjadi’’, tegasnya.

Lebih lanjut Margiono berharap bahwa hasil seminar ini dapat diaplikasikan, sehingga bisa memberikan kepuasan pasien.

Seminar yang dihadiri oleh seluruh mahasiswa Fisioterapi di Indonesia, Fisioterapi pendidik (dosen) di kampus, tenaga kerja kesehatan dibidang fisioterapi, pemilik klinik fisioterapi mandiri ini mengundang 2 pembicara yaitu Moh. Ali Imron, SMPh, S Sos. MFis (Ketua Program Studi Fisioterapi SAY sekaligus ketua IFI Pusat) dan Pramudya Utama, SSt.FT., M.Fis.

Dalam seminar ini sedikitnya menjelaskan bahwa Neurodevelopmental disorders adalah gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak atau sistem saraf pusat. Sebuah penggunaan sempit istilah ini mengacu pada gangguan fungsi otak yang mempengaruhi emosi, kemampuan belajar, kontrol diri dan memori dan yang terbentang sebagai individu tumbuh. Istilah ini kadang-kadang keliru digunakan sebagai sinonim eksklusif untuk gangguan autisme dan spektrum autisme.

Pada Sabtu (5/12) Himafi juga menggelar Musywil Ikatan Mahasiswa Fisioterapi Indonesia (IMFI) Regional 3 DIY Jawa Tengah.

Ketua Program Studi Fisioterapi SAY ketika memberikan materi

Ketua Program Studi Fisioterapi SAY ketika memberikan materi